Jurnal Ilmu Pengetahuan Umum
Home » » Editorial Jurnal Hipotesis

Editorial Jurnal Hipotesis

Written By Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013 | 15.19

Arah kebijakan pengembangan dan pembinaan pendidikan tinggi, setiap saat mengalami perubahan dan peningkatan. Semua kebijakan tersebut di tempuh pemerintah dengan sebuah harapan, agar proses pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi semakin lebih berkualitas. Ujung dari proses pembelajaran di lembaga pendidikan tinggi itu adalah, tersedinya kualitas sumber daya manusia berkualitas, berdaya saing, serta berkarakter dan berakhlak mulia. Di awal tahun 2013, pemerintah kembali mengeluarkan regulasi dalam pengelolaan pendidikan tinggi dengan memberlakukan UU No.12/2012.

UU tersebut secara langsung memberi penguatan kepada pengelolan pendidikan tinggi, termasuk pemerintah membuka ruang kepada masyarakat mengelola pendidikan vokasi setingkat akademi. Pembukan kampus akademi komunitas ini, dipersiapkan untuk seluruh kabupaten dan kota seluruh wilayah Indonesia.

Meningkatkan kualitas sumber daya produk kampus, maka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, harus senantiasa diselenggarakan secara baik dan benar. Pembelajaran di dalam kelas, demikian halnya penelitian bagi mahasiswa dan dosen juga terlaksana secara baik. Hasil penelitian dari civitas akademika harus dipublikasikan agar masyarakat dapat mengerti dan memahami hasil penelitian yang dapat memberi inspirasi, semangat dan ide-ide baru dalam menjalani kehidupan.

Civitas akademika selama ini merasakan betul keterbatasan media untuk mempublikasikan karya ilmiah. Akibatnya, terlalu banyak hasil karya penelitian dosen dan mahsiswa hanya tersimpan rapi diruang perpustakaan. Minimnya publikasi karya ilmiah di kalangan civitas akademika, menjadi problema tersendiri. Padahal dalam penguatan tradisi akademik, penelitian menjadi salah satu aspek sangat penting dan strategis.

Lima tahun terakhir ini Jurnal HIPOTESIS hadir di tengah pembaca dengan sebuah harapan, menjadi media melakukan publikasi karya ilmiah para dosen, agar menyebar secara meluas kepada masyarakat. Publikasi karya ilmiah dalam bentuk hasil-hasil penelitian dan studi pustaka, sekaligus menjadi pertanggungjawaban akademik bagi civitas akademika kepada masyarakat. Kampus dituntut menjadi penggerak perubahan dan pencerahan bagi masyarakatnya. Jika kemudian amat jarang dan sulit ditemukan publikasi karya ilmiah dari kalangan civitas akademika, berarti itu juga pertanda para civitas akademika belum maksimal menjalani profesinya.

Lewat kesempatan ini, pengelola memohon maaf atas keterlambatan Jurnal HIPOTESIS tiba di hadapan para pembaca. Keterlambatan ini disebabkan para pengelola sibuk dengan kegiatan akademik. Harapan pengelola agar edisi selanjutnya akan kembali terbit rutin seperti sediakala.

Wakil Ketua Dewan Editor
Makassar Pebruari 2013